disinfecting2u.com – Khatib Habib Husein bin Ja’far Al Hadar atau akrab disapa Habib Jafar memimpin salat di masjid. Bermula dari video seseorang yang mengenakan kaus Manchester United (MU) saat melakukan kebaktian. Sebuah video yang beredar di media sosial memperlihatkan seseorang memamerkan kaus MU berwarna hitam. Habib Jafar menjelaskan hukum agama memakai kaos di masjid.
Sebelum Habib Jafar memberikan penjelasan lengkap, salah satu akun media sosial menanyakan tentang hukum agama memakai kaos MU. Apalagi saat beribadah di masjid.
“Apakah shalat melalui sifat syaiton itu baik?” tanya seseorang dalam video yang diambil dari postingan Instagram @plesbol.inc, Sabtu (2/11/2024).
Kebetulan ada video baju MU yang akan digunakan untuk salat, saat ada yang hendak salat di Masjid Raya Al Jabbar Bandung.
“Kamu baik-baik saja ustadz (Habib Jafar)?”, tanya akun @plesxxx.
Habib Jafar juga membahas tentang aturan shalat mulai dari aturan berpakaian. Ada banyak hal yang bisa membuat sebuah gereja menjadi afdhol atau sia-sia.
Seorang khatib terhormat yang merupakan putra Rasulullah SAW mengenakan pakaian yang menguatkan shalat. Warna putih melambangkan kesucian.
Nafas yang bersih apapun akan menyebabkan ibadah apapun segera diterima oleh Allah SWT. Ini seperti mencoba melindungi dari hadas besar dan kecil.
Karena (pakaian) putih menjamin kebersihan, kata Habib Jafar.
Selain itu, pemain berusia 36 tahun itu juga menyarankan agar kaos berlogo MU tidak dikenakan saat salat. Pasalnya pada simbol tersebut terdapat gambar yang menempel, seperti Setan Merah.
Devol Mena atau Devol Red adalah julukan tim MU. Istilah tersebut berasal dari keinginan Sir Matt Busby saat menjadi manajer.
“Pakaian (putih) adalah pakaian favorit Nabi,” ujarnya.
Surat Al A’raf ayat 31 merupakan dalil Al-Qur’an yang menjelaskan bahwa orang beriman ketika shalat hendaknya mengenakan pakaian yang sebaik-baiknya, Allah SWT berfirman:
Tuhan memberkati
Terjemahannya: “Wahai anak Adam, kenakanlah pakaianmu yang indah setiap kali pergi ke masjid, dan makan dan minumlah, namun jangan berlebihan, karena Dia tidak menyukai orang yang terlalu banyak” (QS. Al A’raf), 7 :31).
Wallahu A’lam Bishawab.
(Bahagia)