Jakarta, disinfecting2u.com – Pencinta sepak bola Tanah Air mengharapkan kemajuan dari Presiden Prabowo Subianto usai dilantik pada Minggu (20/10/2024).
Pengamat sepak bola Indonesia Mohamad Kusnaeni mengatakan, para pecinta sepak bola tanah air sangat menantikan pembenahan stadion sepak bola tanah air.
Sebab, kita masih kekurangan sarana dan prasarana untuk mendukung pencapaian tersebut, kata Kusnaeni seperti dikutip Antara.
Ia mengatakan, pasangan Prabowo Subianto-Jibran Rakabuming Raka mengusulkan program peningkatan keterampilan olahraga, antara lain pembangunan ribuan lapangan sepak bola dan infrastruktur olahraga yang dikelola melalui proyek Kemitraan Bersama (PPPP) yang akan membawa banyak manfaat bagi olahraga lokal. masyarakat.
Kusnaeni mengatakan, performa sepak bola Indonesia tidak bisa meningkat signifikan dalam jangka panjang kecuali para pelatih berkinerja baik, sedangkan latihan dan kompetisi harus didukung infrastruktur yang memadai.
Dijelaskannya, ada program Kementerian Pemuda dan Olahraga yang pernah dipimpin Imam Nahrawi untuk menggelar pentas internasional di masing-masing daerah, namun sayangnya hal tersebut tidak terlaksana.
Kushnaeni berharap pemerintahan Prabowo-Gibran menjalankan program pembangunan ribuan lapangan, terutama di daerah padat penduduk di perkotaan dan pedesaan yang infrastruktur olahraganya kurang.
“Alangkah baiknya juga jika program ribuan lapangan ini dikaitkan dengan “Proyek Besar Olah Raga Nasional” yang disiapkan Kemenpora, sehingga jelas peta dan prioritasnya,” ujarnya.
Ia mengusulkan pembentukan sekolah olahraga khusus di setiap provinsi dengan kurikulum, peralatan dan infrastruktur berstandar internasional.
Kompetisi olahraga di sekolah juga perlu dihidupkan kembali, dan pembinaan taman kanak-kanak dan remaja harus dikaitkan dengan proses pendidikan atlet agar hasil yang diperoleh lebih efektif.
Kushnaeni optimistis dengan masa depan olahraga di bawah pemerintahan Prabowo-Gibran.
“Saya tahu betul Pak Prabowo adalah salah satu selebriti yang sangat menyukai olahraga. Hal itu sudah dibuktikannya dengan pencak silat dan sepak bola yang kurang populer,” ujarnya. (semut/vsf)