Peredaran Minuman Keras Makin Meresahkan di Yogyakarta, Putri Gus Dur Minta Polisi Buat Program Khusus Atasi Penjualan Minuman Beralkohol

Sleman, disinfecting2u.com – Aparat penegak hukum dan Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) didorong untuk memiliki program khusus terkait penangkapan dan penegakan hukum terkait penjualan minuman beralkohol dan narkoba di Yogyakarta. Alkohol boleh diperjualbelikan, namun harus ada aturannya. Hal itulah yang menjadi tema umum Country Manager Gusdurian Channel Indonesia, Alissa Wahid.

“Masalah narkoba dan alkohol sudah menjadi perhatian publik,” kata Alissa dalam keterangannya. Alissa juga meyakini akan ada aturan ketat untuk peredaran minuman beralkohol.  Saking banyaknya overdosis, tak lama kemudian orang kembali ditusuk oleh orang yang meminum alkohol. Pagi harinya, Selasa pagi, ribuan mahasiswa berunjuk rasa solidaritas di Mapolda Yogyakarta. Alissa mengatakan, kegiatan ini merupakan kolaborasi mahasiswa yang banyak mengungkapkan keprihatinannya terhadap peredaran minuman beralkohol di Yogyakarta. Yang bertepatan dengan peringatan Hari Santri “Tentunya yang pertama ingin kita lihat adalah persetujuan, perhatian dari aparat penegak hukum, agar secepatnya dilakukan proses. Karena kita tahu itu di Indonesia secara resmi. Dalam sambutannya, semakin banyak masyarakat yang peduli, sebenarnya kami ingin lebih mudah, kami “Saya ingin kasus ini segera terlihat dan cepat selesai”, Alissa mengatakan: Selain itu, kegiatan ini merupakan bukti kerjasama para mahasiswa. Sebagai bukti yang tidak dimiliki siswa hanya dengan membaca Alquran.

Lanjutnya: “Sebenarnya itu bagus karena masyarakat tahu bahwa para santri ini hanya membaca Al-Quran. Jadi sekarang mereka menunjukkan bagaimana cara mengatasi masalah tersebut.” Ia melanjutkan, persoalan peredaran minuman beralkohol bukan satu-satunya persoalan. masalahnya harus diselesaikan secara tuntas. Masih ada permasalahan lain seperti narkoba, pinjaman online (pinjol), dan perjudian (judol). Jika dibiarkan, generasi muda akan terkena dampaknya dalam jangka panjang. “Dan yang paling penting adalah hukumnya, sehingga hukum tidak hanya bekerja pada isu-isu politik, pada isu-isu serius, tapi juga pada apa yang dibutuhkan Tuhan. Anak muda, itu yang terpenting,” ujarnya. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top