Surabaya, disinfecting2u.com – Pengacara Agung Pamardi yang membantu lebih dari 300 pelanggan mendapatkan refund pembelian apartemen Puncak Group angkat bicara soal kontroversi gedung apartemen yang mangkrak saat ini.
Agung menekankan pentingnya untuk tidak tergiur dengan janji kosong para makelar kasus yang menjanjikan pengembalian dana penuh kepada konsumen.
“Saya berharap para korban bisa berpikir jernih dan tidak menjadi sasaran Marcus. “Mereka sudah cukup menderita, jangan sampai mereka terjerumus lagi,” kata Agung.
Agung mengatakan banyak pelanggan yang berharap pembangunan Apartemen Puncak Group dapat dilanjutkan pada Desember 2025, namun ia mengingatkan bahwa hal tersebut merupakan ekspektasi yang tidak realistis.
“Saya ingatkan bahwa refund atau pembelian adalah pilihan terbaik, daripada tidak mendapat apa-apa,” lanjutnya.
Agung juga menceritakan pengalaman Puncak Group dalam menangani kasus korban apartemen yang ada yang pengembalian dananya tertunda dan malah mengalami kerugian yang sangat besar.
“Salah satu korban menyesal pindah apartemen lalu membeli furnitur dan menimbulkan kerugian besar,” ujarnya.
Sementara itu, Agung menjelaskan, beberapa korban lain yang pindah rumah susun menghadapi biaya bulanan yang tinggi seperti Pembayaran Pengelolaan Lingkungan (IPL) sedangkan fasilitas yang ada sangat sedikit.
“Opsi penukaran unit ini sangat menyakitkan. Harganya bisa naik hingga 70%, dan yang terburuk, tidak ada sertifikat kepemilikan unit tersebut,” ujarnya.
Agung mengatakan, pihaknya sejak awal memilih hukum pidana untuk menangani kasus tersebut.
“Dengan bantuan jejak kriminal, pelaku kejahatan bisa segera dihukum dan ditangkap oleh aparat penegak hukum, termasuk polisi, jaksa, dan hakim,” ujarnya.
Namun, setelah berdiskusi dengan asosiasi korban apartemen kelompok Punchak, Agung akhirnya memilih jalan rekonsiliasi.
“Kami tahu bahwa menempuh proses hukum menghabiskan banyak uang dan waktu tanpa jaminan hasil tertentu,” katanya.
Meski sulit, Agung mengatakan mendapatkan refund sebesar 25% dari harga pembelian apartemen merupakan pilihan terbaik.
“Meski sangat menyakitkan, lebih baik menerima kenyataan daripada terus berpegang teguh pada harapan kosong yang tiada habisnya,” jelasnya.
Sebagai penutup, Agung mengingatkan para korban bahwa tidak ada harapan lagi kelanjutan pembangunan apartemen Puncak Group.
“Janji kelanjutan pembangunan sudah diulang tujuh kali, namun tidak selalu terpenuhi. Lalu, apakah kita masih mau mempercayai janji mereka?” kata Agung.
Dengan lebih dari 300 korban yang bisa mendapatkan kembali uangnya, Agung mencatat bahwa refund merupakan salah satu cara terbaik bagi para korban Rusun Puncak Grup untuk tetap menunggu kejelasan perkembangan. (cedera/gol)