Jakarta, disinfecting2u.com – Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku memastikan cadangan bahan bakar minyak (BBM) tersedia untuk angkutan umum di wilayah Ternate, Maluku Utara (Malut). Hanya saja “sesuai ketentuan, khusus untuk angkutan umum, speedboat diubah dari minyak tanah menjadi Pertalite atau Pertamax,” kata Com, Rail & CSR Area Manager Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku Ed Mangun di Ternate, Selasa (26/1). 11/2024).
Hal itu diungkapkan Eddie Mangun saat ribuan Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Provinsi Maluku Utara bermukim di Kota Ternate. tidak bekerja
ED mengungkap speedboat rute Ternet-Sofifi PP itu, rapat digelar di kantor KSOP Ternet pada 18 November 2024 yang dihadiri pengemudi speedboat dari Persemakmuran Maluku Utara, Pemkot Ternet, Pertamina, Ternet. -Sophie Marg.
Dalam kesempatan itu, Pertamina juga mendatangkan Hiswana Migas dan menjelaskan dalam pertemuan tersebut bahwa Gas digunakan untuk rumah dan bukan untuk angkutan umum.
Padahal, kata ED, Pemerintah Provinsi Malut dan Hiswana Migas menyebut, sesuai ketentuan, minyak tanah tidak diperuntukkan untuk angkutan umum melainkan untuk rumah tangga.
Belakangan, perwakilan sepeda motor mengaku mogok kerja, bukan menuntut pembagian, karena itu bukan milik mereka, karena selama ini mereka membeli di tempat pribadi dan bukan di tempat resmi, seperti yang dihubungi. untuk waktu yang lama.
Namun, kata Edi, Pertamina menyediakan minyak tanah untuk kebutuhan rumah tangga kepada seluruh agen dan distributor di Ternate dan berbagai wilayah lain di Maluku Utara.
“Pertamina bilang parkir itu untuk perumahan, bukan untuk transportasi, dan para pengemudi sudah menyadari bahwa itu melanggar aturan,” ujarnya.
Oleh karena itu, kebutuhan bahan bakar angkutan umum harus diubah dari penggunaan minyak tanah menjadi Pertalite atau Pertamax.
Di sisi lain, Sekretaris Daerah Sumut Rahwan K Suamba yang menjabat Kepala Biro Tata Usaha Negara mengungkapkan, permasalahan tersebut telah dirujuk ke Pj Mensesneg dan Pj Gubernur Maluku Utara.
“Langkah yang kami lakukan adalah memberikan rekomendasi yang diminta oleh pihak penyedia, dalam hal ini perusahaan pelayaran, mengenai kebutuhan bahan bakar,” ujarnya.
Dia mengatakan pengalihan gas ke Pertalite bertujuan untuk meningkatkan kebutuhan bahan bakar karena gas tersebut digunakan untuk dalam negeri dan bukan untuk kapal.
Oleh karena itu, Pemerintah Negara Bagian Maluku Utara akan bekerja sama dengan pihak terkait termasuk Pertamina untuk menyediakan cadangan bahan bakar pertalite untuk memenuhi kebutuhan perusahaan pelayaran.
“Kami berharap pergerakan kapal di wilayah kepulauan Malut tidak terganggu, apalagi kita sedang mengadakan acara daerah yang bertepatan dengan pilkada, sehingga pergerakan masyarakat pasti meningkat,” imbuhnya. (semut/nsp)