disinfecting2u.com – Para pecinta sepak bola tanah air, khususnya Jakmania, sapaan akrab suporter Persia Jakarta, pasti masih ingat dengan sepak terjang kiper M. Yasir.
Namun, kemampuan M. Posisi Yasir sebagai penjaga gawang Persia Jakarta pada Liga Indonesia musim 2009 membuat para penggemar sering meneriakkan namanya.
Saat itu, M. Yasir berhasil menjaga kokoh lini belakang Persija Jakarta yang dijaga dua bek asal Singapura, Baihaki Kaizan dan Mustafic Fahruddin.
M. Yasir yang direkrut sebagai kiper utama Persia Jakarta akhirnya berhasil membawa tim Macan Kemayoran meraih peringkat kelima Liga Indonesia 2009/10.
Namun di musim berikutnya, petualangan M. Yasir dan Persia Jakarta berakhir. Ia pindah ke beberapa klub sebelum pensiun pada tahun 2015. Lalu bagaimana kabar M? Yasir, Kiper Indonesia yang Terkenal Saat Bermain untuk Persia Jakarta?
Beliau lahir di Medan pada tanggal 13 Januari 1985, nama lengkap M. Yasir adalah Muhammad Yasir Syamsuddin, ia pernah bermain untuk kampung halamannya, PSM Medan.
Berdasarkan laporannya, M. Yasir awalnya berposisi sebagai striker dan bukan sebagai kiper. Pelatih menyuruhnya pindah ke penjaga gawang.
Awal karirnya terjadi saat ia bermain untuk Persiatim Solo FC pada tahun 2004 saat ia berusia 19 tahun. Pada suatu waktu, M. Yasir kemudian berangkat ke Persikota Tangerang.
Persikota Tangerang, M. Yasir tinggal selama tiga musim. Namanya kemudian mulai dianggap sebagai kiper papan atas Liga Indonesia.
Alhasil, memasuki Liga Indonesia 2008/09, Arema Malang datang bersama M. Yasir dari Persikota Tangerang. Setahun kemudian dia pindah ke Persia Jakarta.
Dari sinilah nama M. Yasir semakin populer di kalangan pecinta sepak bola tanah air. Aksinya mengawal gawang Persija Jakarta selalu menarik perhatian.
Tampil bercukur, M. Yasir dengan lihai terbang ke kiri dan ke kanan untuk menjaga gawangnya agar tidak dikenali pemain lawan.
Saat itu, M. Yasir satu tim dengan pemain-pemain hebat Persia Jakarta seperti Aliyudin, Ismed Sofyan, dan Bambang Pamungkas.
Bahkan, ia menggandeng dua pemain asing Persi Jakarta di Singapura, yakni Baihaki Kaizan dan Mustafic Fahruddin, dan membawa timnya finis di posisi kelima.
Sayangnya, M. Yasir hanya bermain satu musim untuk Persia Jakarta. Ia pun pindah ke tim lain seperti Persiap Jepara, Persiva Wamena, dan terakhir Persiva Bantul.
Persiba Bantul menjadi tim terakhir M. Yasir sebelum sang kiper akhirnya memilih gantung sepatu pada musim 2015.
Mengutip dari channel YouTube Kedanku, M. Yasir mengatakan kenangan yang masih ia ingat selama bermain di Liga Indonesia adalah saat ia melakukan kesalahan.
Saat itu, bola dari gawang M. Yasir mengalahkan rekan setimnya, yang mengarah ke golnya di Piala Indonesia
Berkat performa stabilnya di level klub, M. Yasir kemudian mendapat kesempatan dari pelatih Ivan Kolev untuk mengikuti pemusatan latihan timnas Indonesia di luar negeri.
Timnas Indonesia dilepas untuk persiapan SEA Games 2007. M. Yasir mengatakan, Ivan Kolev menyuruh Muhammad Nasuha untuk mengundangnya ke grup Garuda.
Di sisi lain, dia tidak mati dalam kehidupan Tuan. Yasir tak lagi menjadi pusat perhatian di media sosial Instagram. Mantan kiper timnas Indonesia ini dikaruniai tiga orang anak bersama istrinya.
Melalui akun Instagram @m_yasir_31, eks kiper Persia di Jakarta itu kini telah mengantongi Lisensi Diploma C dan Lisensi Kiper Level 1.
Berkat lisensi kepelatihannya, M. Yasir pernah dipercaya menjadi pelatih kiper di Elite Pro Junior Club Bhajangkara FC.
Namun kini, M. Yasir ditunjuk sebagai pelatih kepala kiper klub kompetisi Ligue 1 Persis Solo untuk musim tersebut.
(tengah)