Jakarta, disinfecting2u.com– Ustaz Adi Hidayat menekankan pada kemampuan setiap orang dalam menghafal berbagai surat. Meski apa yang dihafal bisa digunakan dalam shalat, bagaimana jika Anda hanya membaca Surah Kulhu?
Surah Kulhu atau Al-Ikhlas paling baik digunakan dalam shalat karena mudah diingat.
Hal ini berkaitan dengan kemampuan setiap orang dalam menghafal ayat suci Al-Quran atau surah yang berbeda-beda. Lalu apakah boleh membaca Surat Kulhu atau Al Ikhlas saja?
Atau bagi yang baru hafal surah pendek seperti Al Ikhlas. Bolehkah membacanya saat shalat, bahkan mengulanginya di latar belakang apa pun?
Ustaz Adi Hidat pun menanggapinya karena sering melihat atau mendengar ada yang sering lupa. Anda dapat mengulang surah yang sama pada barokah pertama dan berikutnya.
Kutipan pidatonya yang disiarkan di YouTube Adi Hidayat Rashmi Jumat (22/11/2024).
Menurut Ustaz Adi Hidat, hal itu diperbolehkan. Jadi tidak menjadi masalah untuk mengulang Surah Kulhu atau Al Ikhlas di setiap rakaat.
“Tidak apa-apa, tidak apa-apa,” kata Ustaz Adi Hidiat.
“Al Ikhlas (Kulhu) pura pertama, Al Ikhlas pura kedua, boleh saja,” jelasnya.
Lebih lanjut, Ustaz yang akrab disapa UAH ini mengatakan, membacakan sholawat dengan surat Al Ikhlas sudah ada pada zaman Nabi Muhammad SAW.
Dalam cerita tersebut ada seorang sahabat yang selalu membacakan surat Al Ikhlas ketika sedang memimpin salat. Ia tidak pernah merubah bacaan suratnya sehingga membuat anggota keluarganya yang lain mengadukan hal tersebut kepada Rasulullah SAW.
“Sanadnya dari mana, ada teman imam yang sedang salat, ada teman yang maqum, terus membaca Al Ikhlas,” kata Ustaz Adi Hidayat.
“Maka para maqam mengadu kepada Rasulullah ya Rasulullah fulan, kalau terus menerus mengucapkan Al Ikhlas, Al Ikhlas, saya bosan mendengarnya,” kata UAH.
Dengan keluhan tersebut, orang yang menjadi imam dipanggil oleh Nabi Muhammad SAW.
Lalu yang disebut, Nabi menjelaskan kenapa terus membaca Al Ikhlas, ujarnya.
Usai bertanya, menteri menjelaskan alasan pemanggilan Al Ikhlas. Menurutnya, ia mengapresiasi makna ayat yang menjelaskan sifat-sifat Allah sehingga ia mencintai Surat Al Ikhlas.
Laki-laki itu berkata, Ya Rasulullah, Al Ikhlas itu punya sifat-sifat Allah, asal aku mencintai Allah makanya aku suka surat Al Ikhlas, kata Ustaz Adi Hidayat.
“Kemudian jawabannya datang dari Allah, disampaikan melalui Nabi, karena dia mencintaiku melalui sifatku, maka dia mengatakan kepadanya bahwa aku juga mencintainya, dan seterusnya, konsisten dengan membacakan surat kepada Ikhlas,” jelas UAH. .
Mengingat kisah tersebut, Ustaz Adi Hidayat berpesan agar umat Islam selalu berusaha menghafal surat-surat lainnya.
Jadi jangan selalu atau selalu hanya membaca Surat Al Ikhlas saja saat beribadah di dunia.
“Tapi informasinya dia juga hafal al-Baqarah, hafal Ali Amron, bukan berarti hanya Ali Ikhlas yang hafal,” ujarnya.
Di bawah ini isi Surat Al Ikhlas yang dapat difahami, jika terdapat sifat-sifat Allah SWT seperti yang diungkapkan oleh para sahabat Nabi Muhammad SAW saat itu:
Berdasarkan Alquran Kementerian Agama:
قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ
Apa adanya (tidak).
Yaitu: “(Nabi Muhammad) bersabda, “Dialah satu-satunya Allah”.
Insya Allah
Allahuṣ-ṣamad(u).
Artinya: “Tuhanlah tempatnya meminta segala sesuatu.”
Saya tidak punya anak dan saya tidak punya anak
Bagi seorang ibu yang melahirkan dan tidak melahirkan.
Yaitu: “Dia tidak memperanakkan dan tidak memperanakkan”.
وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ
Wa lam Yakul lahū kufuwan aḥad(un).
Artinya: “Dan tidak ada seorang pun yang setara dengan dia”. (calvo)
Waalhualam