Jakarta, disinfecting2u.com – Timnas Indonesia harus bertekuk lutut di hadapan Jepang pada laga kualifikasi Piala Dunia 2026. Laga tersebut dilangsungkan di Stadion Utama Gelora Bung Karna (SUGBK), Jumat (15/11/2024). Tim Indonesia mengalahkan Jepang dengan skor 0-4.
Sejumlah peluang yang diciptakan tim besutan Shin Tae-yong gagal membuahkan gol di laga ini.
Jepang lebih efektif membangun serangan, terbukti dengan empat gol yang mereka cetak.
Banyak orang menganggap hal ini normal. Para pemain tim Indonesia pun tampak sedang berusaha maksimal.
Hal ini disebabkan oleh kualitas sepak bola kedua negara.
Faktanya, Indonesia saat ini hanya berada di peringkat 130 dunia FIFA, sedangkan Jepang berada di peringkat 15.
Nilai pasar tim Jepang juga jauh dibandingkan dengan nilai tim Indonesia.
Total nilai pasar pemain mereka sebesar Rp 5,029 triliun. Jauh lebih banyak dibandingkan tim Indonesia yang Rp 547 miliar.
Selain hasil sepak bola, Jepang nampaknya lebih unggul dari Indonesia dalam banyak hal, terutama di bidang ekonomi.
Perekonomian Jepang lebih besar dibandingkan Indonesia. Salah satunya mengenai produk domestik bruto (PDB), tingkat pengangguran, tingkat kekayaan dan masih banyak lagi.
Menurut banyak sumber, PDB Jepang sebesar US$ 4,1 triliun, jauh lebih tinggi dibandingkan PDB Indonesia yang hanya US$ 1,4 triliun.
Sumber daya perekonomian Jepang berasal dari berbagai sektor, antara lain: sektor jasa, sektor industri, sektor perikanan, dan disusul sektor pertanian.
Perekonomian Jepang didominasi oleh sektor jasa, yang menyumbang sekitar 70 persen PDB, dan sektor industri menyumbang sebagian besar sisanya.
Sektor industri didominasi oleh industri otomotif yang terbesar kedua di dunia.
Tingkat pengangguran di Jepang hanya 2,5 persen dari total penduduk. Sedangkan di Indonesia sebesar 5,2 persen.
Sedangkan tingkat kemakmuran Jepang jauh lebih tinggi dibandingkan Indonesia.
Jepang menempati peringkat ke-16 negara paling makmur di dunia dan Indonesia peringkat ke-63 (vsf).