Malang, tvOnews.com – Seorang nenek bernama Misna (64) warga Dusun Krajan RT 010 RW 002 Karangsari, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang ditemukan tewas di sawah usai ditabrak Jalan Penatran 69+600/. 400 Kavling, Kelurahan. Tsepokomulio, Kecamatan Kepanjen, dilaporkan sekitar pukul 18.34 WIB dan sekitar pukul 19.30 WIB, Senin (23/9/2024) malam,” kata Kapolres Kepanjen AKP Much Lutfi saat dikonfirmasi awak media, Kamis (26/9/2024). ) ).
Dijelaskan petugas yang pernah menjabat Kapolsek Pakistan, kejadian bermula saat KA Penatran no. KA 438A TIDAK. Pengemudi Lokomotif : CC 2039810 rute Blitar-Surabaya menginformasikan kepada Angaria Ranga Shiva selaku Petugas Khusus Polisi Kereta Api. (Polsuska) melalui telepon bahwa dirinya terlibat kecelakaan dengan korban perempuan yang mengendarai KA PenaTran yang sebelumnya terlihat duduk di rel kereta.
Informasi tersebut disampaikan kepada masinis Umar Sanjay dan seorang asistennya. Dita Ivan Tri, mekanik dari Setiawan, melaporkan, saat melewati TKP, mereka melihat seorang perempuan duduk di atas rel, jelas AKP Lutfi.
Menurut Lutfi, pengemudi membunyikan klakson dari jarak sekitar 100 meter, namun setelah beberapa kali membunyikan klakson, ternyata korban tidak segera bangun sehingga berujung pada tabrakan.
“Korban terlempar ke sawah di sisi timur rel yang berjarak sekitar lima meter dari rel kereta api, dan korban meninggal dunia dengan luka di kepala kiri, patah tulang lengan kiri dan kaki kanan. . “- dia menambahkan.
Jenazah korban kemudian dilarikan ke RSUD Kapangen untuk dilakukan visum.
Namun keluarga korban menolak operasi medis baik eksekusi maupun visum dari pihak RSUD Kanjuruhan. Sebab, pihak keluarga memahami bahwa kejadian tersebut adalah kecelakaan dan korban diketahui berusia lanjut dan seringkali tidak waras.
“Keluarga korban telah memberikan pernyataan menolak hukuman mati atau autopsi, dengan sepengetahuan Karangsari, Kepala Desa Bantur, Kabupaten Malang,” ujarnya. (gema/jauh)