Lebih Suka Shalat Berjamaah tapi Menyendiri di Shaf Belakang, Sah atau Tidak? Buya Yahya Jelaskan Hukumnya

disinfecting2u.com – LPD Al Bahjah, Cirebon, Buya Yahya menjelaskan hukum shalat berjamaah hanya di barisan belakang. Hal ini tak lepas dari adanya masyarakat yang lebih memilih menyendiri tanpa ikut barisan terdepan. Namun hal ini sangat berbahaya bagi keabsahan ibadahnya.

“Kalau maqam jangan berdiri sendiri, nanti ikut setan, tapi di baris pertama, atau kalau tidak ada tempat, tarik orang ke depan,” kata Boya Yahya. -Saluran YouTube Bahja TV, Rabu (6/11/2024).

Dianjurkan untuk berdoa di gereja pada baris pertama. Pasalnya, ibadah yang dilakukan sekaligus merupakan upaya mengejar kemuliaan-Nya.

Selain itu, shalat berjamaah bisa diperpanjang sebanyak 27 waktu. Hal ini dijelaskan dalam Al-Qur’an.

 

Bab pertama adalah salah satu hal terpenting untuk dikumpulkan. Oleh karena itu, rekomendasi untuk mengikuti preferensi garis depan dapat memberikan manfaat yang besar.

Menjelaskan anjuran salat berjamaah baris pertama dalam sebuah hadits sejarah, Rasulullah SAW bersabda:

Insya Allah, Insya Allah, Insya Allah, Insya Allah. Yang pertama

Artinya: “Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya shalat di baris pertama.” (HR.Abu Dawud)

Sebagaimana ada hadits riwayat lain yang juga menjelaskan keutamaan baris pertama, maka Rasulullah SAW bersabda:

Seandainya manusia mengetahui apa yang dimaksud dalam panggilan itu, dan memperhitungkan nikmat Allah atas dirinya, mereka tidak akan menyinggung perasaannya.

Artinya, “Seandainya manusia mengetahui keutamaan apa yang ada dalam azan dan ayat pertama, niscaya mereka tidak mendapatkannya tanpa membuang undi, niscaya mereka mendapatkannya dengan membuang undi.” (HR.Muslim)

Dari Imam Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, ada nasehat bagi yang selalu menyendiri, apalagi jika lebih nyaman bekerja di barisan belakang, Rasulullah SAW, semoga Tuhan memberkatinya dan mengabulkannya. dia damai, berkata:

Semoga Tuhan mengampuni Anda

Yaitu: “Luruskan shafmu, karena shaf yang lurus adalah kesempurnaan shalat.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Khatib karismatik KH Yahya Zain al-Maarif mengatakan, syariah menjijikkan bagi mereka yang lajang. Padahal, hal itu sangat mempengaruhi pahala shalat.

Hal ini telah dijelaskan oleh Syekh Zain al-Din al-Mubari dalam bukunya Fateh al-Mowin.

Jika memaksakan diri untuk menyendiri, lebih baik salat berjamaah di depan Anda. Hal ini dilakukan setelah Takbirat al-Ihram.

“Maka akan lebih baik bagi mereka yang ditarik untuk membantu langsung ke belakang. Soalnya mereka yang diseret tidak pernah mengaji, makanya mereka diseret,” ujarnya.

(panggul)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top