disinfecting2u.com – Habib Bahar bin Smith dikenal sebagai orang yang berpengaruh besar.
Gaya bicaranya yang tegas dan terus terang kerap menarik perhatian publik, terutama di kalangan anak muda.
Dalam kesempatan tanya jawab langsung, Habib Bahar bin Smith mendapat pertanyaan menarik dari netizen seputar biaya sekolah.
Pertanyaan-pertanyaan tersebut langsung dijawab dengan tegas oleh HBS yang menekankan pada sikap dan prinsip dalam mengajar.
Saat sesi tanya jawab, salah satu warganet bertanya, “Bib, kamu diundang ceramah berapa?”
Ini adalah pertanyaan umum untuk ditanyakan jika Anda ingin mengundang seorang pendeta.
Namun tanggapan Habib Bahar bin Smith di luar dugaan.
“Pernah ada yang tanya Ana kejebak. Kamu kira Ana punya kebiasaan amplop. Jangan bilang begitu,” jawab HBS dengan nada serius.
Lebih lanjut, HBS menegaskan, baginya dakwah adalah sebuah kewajiban, bukan sekadar pekerjaan.
Pernyataan tersebut menegaskan bahwa ceramah Habib Bahar bertujuan untuk menyebarkan nilai-nilai agama dan mendekatkan masyarakat pada ajaran Islam.
Bagi HBS, berbicara di depan bukan untuk imbalan finansial, melainkan untuk memenuhi kewajiban sebagai tokoh agama.
“Tanyakan pada semua orang yang mengundang Ana. Tanyakan pada semua orang yang mengundang Bahar bin Smith, pernahkah Bahar bin Smith mengatakan bahwa Anda mengundang Bahar bin Smith, Anda butuh puluhan juta, puluhan juta, apakah kata-kata ini keluar?” HBS adalah sebuah tantangan.
Sikap berani HBS dalam menjawab pertanyaan ini juga mencerminkan keyakinannya terhadap prinsip-prinsip yang dianutnya dalam proklamasi.
Ia menghimbau masyarakat untuk tidak memandang kegiatan dakwah sebagai transaksi komersial, namun sebagai ikhtiar spiritual yang tulus.
“Kalau ada yang bilang Habib Bahar bin Smith pernah menetapkan cita-cita masuk universitas, lalu menetapkan tujuan dakwah, bawalah orang itu ke sini,” ujarnya.
“Mereka akan masuk penjara dan berkata ‘Tuhan tangkap saya’ jika ada yang mengatakan bahwa Bahar bin Ali bin Smith telah menetapkan tujuan untuk berdakwah,” katanya.
HBS siap mempertanggungjawabkan apa yang diucapkannya dan berani menanggung konsekuensi jika hal tersebut terjadi. (adc)