Strategi Silaturahmi Kejari Bireuen Cegah Politik Uang di Pilkada 2024

Banda Aceh, 22/11 (ANTARA) – Kejaksaan Negeri (Kejari) Bireuen, Aceh, memperkuat pendekatan untuk mencegah politik moneter jelang pemungutan suara Pilkada Serentak 2024. (Pilkada) mengutamakan silaturahmi sebagai salah satu bentuk strategi persuasi.

“Politik uang dalam pilkada merupakan tindak pidana. Dengan pendekatan yang intensif ini, kami berharap dapat mencegah praktik politik moneter di Kabupaten Bireuwen pada pilkada mendatang,” kata Kajati Bireuwen Munawal Hadi di Bireuwen, Kamis.

Munawal mengatakan pencegahan kebijakan moneter bertujuan untuk menciptakan pesta demokrasi yang layak di Kabupaten Bireuwen. Selain komunikasi melalui plakat dan spanduk, pihaknya juga melakukan pertemuan silaturahmi yang dibumbui dengan edukasi hukum mengenai konsekuensi melakukan kebijakan moneter.

“Pertemuan silaturahmi dengan masyarakat ini merupakan sarana sosialisasi yang efektif untuk mencegah kebijakan moneter. Artinya apa yang ditransfer bisa langsung diterima masyarakat,” ujarnya.

Munawal Hadi sebelumnya menggelar silaturahmi dengan warga Gampong Geulanggang Gampong, Kecamatan Kota Juang, Kabupaten Bireuen. Pertemuan tersebut dilaksanakan di desa meunasah setempat, sebagai sarana sosialisasi pencegahan kebijakan moneter.

Sosialisasi ini juga melibatkan perangkat desa, Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslih) Kabupaten Bireuen, lembaga swadaya masyarakat, serta penyelenggara pilkada daerah.

Dalam pertemuan tersebut, Munawal Hadi mengingatkan bahaya kebijakan moneter. Seseorang atau beberapa orang yang terbukti terlibat dalam politik uang dinyatakan melakukan pelanggaran pemilu.

“Sanksi bagi pelaku politik uang tercantum dalam pasal 187A ayat (1) dan ayat (2) UU Pilkada Nomor 10 Tahun 2016. Ancaman hukumannya tiga tahun penjara,” kata Munawal Hadi.

Ia mengatakan, memilih pemimpin bukanlah perkara mudah. Meski terkesan mudah hanya dengan menandai surat suara dan memasukkannya ke dalam kotak, namun pilihan tersebut akan menentukan nasib Kabupaten Bireuwen dan Provinsi Aceh lima tahun ke depan. 

“Kami ingatkan masyarakat untuk tidak ikut campur dalam politik moneter. Dan menggunakan hak pilih sesuai hati nuraninya. Dan yang terpenting menjaga persatuan, kesatuan dan perdamaian meskipun terjadi perbedaan pendapat dalam pemilu,” kata Munawal Hadi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top