JAKARTA, disinfecting2u.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengutarakan “kejutannya” berbicara tentang ribuan ton emas Indonesia yang hilang saat PT Freeport Indonesia tidak berada di bawah kendali NKRI.
Kali ini, Jokowi kembali mengulangi keberhasilannya mengambil alih Freeport pada Forum CEO Kompas (IKN) di ibu kota nusantara, Jumat (10/11/2024).
Dalam platform tersebut, Jokowi menegaskan bahwa Indonesia sebenarnya adalah negara yang sangat kaya dan cerdas. Namun, ia masih belum habis pikir mengapa rakyatnya sendiri tidak pernah merasakan manfaat dari tambang konsentrat Freeport yang juga mengandung emas, padahal Indonesia telah kehilangan 50 ton kekayaan setiap tahunnya selama 50 tahun terakhir. di tahun tersebut
“Perkiraan saya, entahlah, mungkin karena sering turun, berapa banyak emas yang diangkut? Sekitar 40-50 ton setahun. Jangan bertepuk tangan!” Presiden berkata dengan putus asa dan sangat serius tanpa bercanda.
Jokowi meminta di hadapan para tamu forum tersebut, dihitung berapa nilai emas yang hilang jika dirupiahkan.
Jika dihitung setelah 50 tahun, setidaknya 2.500 ton emas Indonesia hilang di suatu tempat di Freeport.
Kepala Negara kemudian menunjuk langkah-langkah hilir yang sedang dilakukan. Ternyata, Indonesia saat ini memiliki 51 persen saham PTFI dan mengolah mineralnya melalui smelter PTFI di Manyar, Gersik, Jawa Timur.
Presiden tidak tahu seberapa besar hasilnya jika proyek itu dilanjutkan.
Kita cari tahu akhir tahun ini karena (smelter Freeport) produksi Januari-Desember tahun depan lho! Kami menantikan produksi Desember tahun depan (berapa banyak).
“Perkiraan saya kebetulan 50 (ton emas). Besar sekali, kalau di rupiah, saya tidak ngerti (berapa),” kata Jokowi sambil berbisik serius.
Presiden dua periode itu juga mengaku langsung merasa lemas saat mencoba mengkonversi nilai emas Indonesia yang hingga kini hilang.
Kendati demikian, ia bersyukur di bawah kepemimpinannya, Indonesia berupaya mengambil alih pelabuhan bebas.
“Saat saya konversi rupiah, saya langsung merasa lemas. Tapi tidak apa-apa, kita bersyukur bisa mengambil alih Freeport dengan 51 persen. Nanti akan lebih banyak lagi,” kata Jokowi sambil bertepuk tangan.
Sebenarnya ini bukan kali pertama Jokowi angkat bicara soal emas. Belum lama ini, Presiden juga menyinggung acara Investor Day Summit BNI 2024 di Jakarta dan Kongres ISEI di Solo.
Menghitung produksi emas sebesar 50 ton per tahun, dengan harga emas dunia saat ini sebesar $2,609.84 per ounce, nilai totalnya adalah sekitar $4,19 miliar.
Dengan asumsi nilai tukar Rp15.600 per dolar, nilai rupiah sekitar Rp65,45 triliun per tahun.
Jika dibayangkan Indonesia kehilangan 2.500 ton emas dari Freeport dalam 50 tahun terakhir, maka nilainya mencapai Rp 3.272,5 triliun. Sungguh luar biasa, namun menyedihkan untuk dibayangkan. (rpi)