Bahas Freeport, Menteri BGS Dibanggakan Jokowi sebagai Sosok yang Sangat Berjasa: Saya Senang, Belinya Nggak Pakai Duit Kita

Jakarta, disinfecting2u.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuat bangga Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin alias BGS saat berbicara di ibu kota nusantara pada Jumat, 11 Oktober 2024.

Ketertarikan Jokowi terhadap BGS terungkap saat memaparkan perjuangan Indonesia merebut kepemilikan saham Freeport.

Presiden mengumumkan ada 4 pejabatnya yang tergabung dalam kelompok untuk mendapatkan Freeport di AS, yang telah mengeksploitasi sumber daya alam di Papua selama 50 tahun.

Seperti diketahui, Indonesia di bawah kepemimpinan pemerintahan Jokowi berhasil meraih mayoritas di PTFI hingga 51%.

Jokowi menjelaskan, ada 3 menteri dan 1 menteri yang membantunya menguasai Freeport.

Saat menyebut nama BGS, Jokowi menunjuk gambar yang dimaksud.

Presiden dan 1 wakil presiden ada 3 orang, salah satunya Pak Budi Gunadi Sadikin, kata Jokowi.

Selain itu, Presiden RI ke-7 dan ke-8 juga mengungkapkan kegembiraannya karena rakyat pilihannya berhasil merebut Freeport dengan harga murah.

Oleh karena itu, Jokowi yakin pembelian saham PTFI akan terbayar pada tahun ini.

“Yang membuat saya senang, kami membelinya saat harganya sedang murah. Seingat saya, jumlahnya US$3,9 miliar (miliar). Sekarang berapa nilai pasarnya Pak Tony (Presiden PTFI Tony Venas). 34 Miliar, terus meningkat, artinya apa yang kita keluarkan 3 tahun lalu kini terbayar,” kata Jokowi.

“Itu terbayar sendiri tahun ini dan kami tidak menggunakan uang kami untuk membelinya,” katanya.

Ngomong-ngomong, langkah beruntung terjadi pada Budi Gunadi Sadikin saat pemerintah membeli saham PT Freeport Indonesia pada 2018.

Setahun lalu, BGS menjabat CEO PT Inalum, perusahaan pertambangan milik negara yang baru. Ia kemudian menghadapi tugas berat dalam melaksanakan rencana pemerintah menguasai saham Freeport dengan membeli 51% saham perusahaan tambang itu dari Amerika Serikat.

Ketika BGS yang dulunya seorang pengusaha dilantik menjadi Wakil Menteri BUMN bersama Karthika Viryoatmojo pada Oktober 2019, ia berharap mampu meningkatkan kinerja BUMN.

Melalui proses negosiasi yang panjang, pemerintah akhirnya mampu mengakuisisi 51,2% saham PT Freeport senilai US$3,85 miliar atau setara 55,44 triliun. Menariknya, pembelian saham PTFI dibiayai dengan penerbitan mata uang asing.

Oleh karena itu, tak heran jika Jokowi kembali puas dengan citra BGS yang juga menorehkan catatan gemilang dalam sejarah perekonomian Indonesia.

“Kami sebenarnya pintar. Tapi kenapa tidak 50 tahun yang lalu,” kata Jokowi gembira yang disambut tepuk tangan meriah.

Jokowi kini berharap Indonesia bisa meningkatkan keanggotaan Freeport di pemerintahan berikutnya.

Maklum, pemerintah saat ini sedang berupaya menambah 10% lagi keanggotaan PTFI sehingga menjadi 61%.

“Sekali lagi, kami berharap dapat menambahkannya nanti. Kita tidak tahu berapa persennya ​​—sebagian. (rpi)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top