Program Presiden Prabowo Subianto Geoportal Kebijakan Satu Peta 2.0 Harus Aman dan Tidak Bisa Diretas 

Jakarta, tvOnene.com – Airlangga Hartarto selaku Menteri Koordinator Bidang Perekonomian menjelaskan, program Geoportal One Map Policy 2.0 yang dirilis Presiden Prabowo Subianto harus aman dan tidak bisa diretas oleh pihak manapun.

Seperti diketahui, program Presiden Prabowo Subianto menyediakan data GIS sebagai acuan penyusunan berbagai kebijakan nasional, termasuk sektor perekonomian. Hal ini mengurangi tumpang tindih lahan dan menyediakan data ke geoportal BIG. Tentu saja data-data BIG yang sangat berharga ini harus aman. Jadi ini tantangan karena kita sudah punya data tematiknya, kata Airlangga dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (5/11/2024). 

Oleh karena itu, Airlangga mengapresiasi kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah yang berhasil memberikan informasi spasial yang baik dan kemudian secara langsung mendukung berbagai capaian pembangunan nasional.

Kebijakan Satu Peta yang dicanangkan sangat sesuai dengan misi pembangunan rencana pembangunan jangka panjang 2025-2045.

“Pada tahun 2025, Indonesia diharapkan tumbuh lebih kuat dengan tingkat pertumbuhan yang lebih tinggi, sehingga tujuannya agar Indonesia terhindar dari middle income trap. Jadi memiliki data GIS itu sangat penting dan kritis,” ujarnya.

Kami berharap kebijakan Satu Peta dapat memberikan kontribusi nyata terhadap penyediaan data dan informasi geospasial yang akurat guna mendorong investasi dan pembangunan nasional.

Selain itu, adanya Kebijakan Satu Peta untuk menyelesaikan sengketa pertanahan dan memfasilitasi perizinan Online Single Submission (OSS), mengidentifikasi lokasi usaha dan potensi kawasan hilir ekonomi, transformasi digital data spasial melalui Geoportal Satu Peta, dan sebagai penyempurnaannya. potensi daerah dengan informasi pusat pertumbuhan dan penataan ruang yang lebih baik.

Airlangga juga mengatakan, ke depan akan fokus untuk meraih manfaat daya saing ekonomi, yakni menciptakan sumber daya ekonomi baru melalui hilirisasi barang dan pembentukan pusat pertumbuhan.

“Di sisi lain, kita juga perlu mendorong ekspor kita yang tidak bergantung pada barang. Kami mengandalkan bahan mentah dan kami tahu bahwa harga bahan mentah bersifat siklus, jadi kami harus bergerak maju. “Dan sumber daya perekonomian, termasuk nilai tambah manufaktur dan nilai hilirnya, penting, tapi tidak hanya di lapisan bawah, tapi juga di menengah,” jelas Menko Airlangga.

Kebijakan Satu Peta tidak hanya soal inovasi dan teknologi serta peningkatan produktivitas. Airlangga akan mendorong pertumbuhan produktivitas Indonesia di kawasan ASEAN agar mampu bersaing dengan negara-negara maju lainnya di kawasan ASEAN. (semut/nsp)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top