Waspadai Berlanjutnya Pelemahan IHSG Setelah Anjlok di Awal Pekan, Simak Saham Rekomendasi Saat Indeks Rawan Koreksi

Jakarta, disinfecting2u.com – Sempat ambruk 2,20 persen di awal pekan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) masih menuju koreksi. Diperkirakan indeks masih dalam tren pelemahan dalam jangka pendek atau satu hingga dua hari ke depan.

Analis MNC Sekuritas T. Herditya Vikakana menilai pergerakan indeks saham BEI pada Selasa (1 September 2024) masih rawan koreksi. IHSG diperkirakan akan bergerak antara 7460 (support) dan 7810 (resistance).

“Saat ini posisi IHSG berada pada sebagian wave [ii] wave 3 atau sebagian wave 4 dari wave (3) pada skenario merah. Artinya IHSG masih cenderung melanjutkan koreksi menguji area 7454, jelasnya dalam riset yang dikutip Selasa.

Meski indeks masih rawan koreksi, ada beberapa saham yang diminati investor saat ini. Analis merekomendasikan PT Astra Otoparts Tbk (AUTO), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), PT Pertamina Gethermal Energy Tbk (PGEO) dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA).

Saham AUTO yang kemarin ditutup menguat 1,35 persen pada Rp 2,26 mendapat rekomendasi beli (beli spekulatif) Rp 2.230 hingga Rp 2.250. Target harga saham AUTO adalah Rp 2.400-2.520 dengan stop loss di bawah Rp 2.200.

Sedangkan saham MDKA yang kemarin menguat 0,74 persen memiliki rating beli (buy on Weakness) Rp 2.550 hingga Rp 2.620. Target harga saham ini berada pada kisaran Rp 2.790-2.880 dengan stop loss di bawah Rp 2.340.

Selain itu, saham PGEO yang terakhir terlihat di harga Rp 1.135 juga direkomendasikan untuk dibeli (buy on Weakness) pada kisaran Rp 1.210 – 1.290. Target harga saham PGEO adalah Rp 1.210-1.290 dengan stop loss di bawah Rp 1.050.

Sementara saham PTBA yang kemarin turun 1,91 persen ke Rp 3.080 juga direkomendasikan untuk dibeli (buy on darkness) pada kisaran Rp 2.970 – 3.080. Sedangkan target harga PTBA berada pada kisaran Rp3.230-3.300 dengan stop loss di bawah Rp2.820.

Penjualan Asing pada Senin (30 September 2024), Indeks IHSG ditutup melemah 168,98 poin atau 2,20 persen pada Rp 7.527. Indeks melemah akibat aksi jual asing yang meluas sehingga penjualan bersih asing mencapai Rp 3,1 triliun.

Penjualan luar negeri terbesar berasal dari saham perbankan seperti BBRI (Rs 1,2 triliun), BBCA (Rs 646 miliar), dan BMRI (Rs 339 miliar). Sementara aksi beli asing terus terjadi pada saham ASII (Rs 111 miliar), BRMS (Rs 46 miliar), dan INKP (Rs 36 miliar).

Sejak pekan lalu, investor asing mulai meninggalkan pasar dalam negeri. Selain karena profit-booking menyusul kenaikan indeks IHSG yang cukup kuat, keluarnya dana asing juga didorong oleh sentimen global seiring dengan mulai banyaknya insentif pemerintah Tiongkok yang mendorong investor global kembali menyasar pasar saham negaranya. (hsb)

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top