Bentuk Badan Aspirasi di Periode Baru DPR, Pimpinan DPR: Suara Rakyat Harus Didengar

JAKARTA, disinfecting2u.com – DPR RI tahun 2024-2029 berencana membentuk Badan Aspirasi sebagai lembaga konsultasi (AKD) yang baru.

Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsuridjal menjelaskan Badan Aspirasi dibentuk untuk menangani protes rakyat.

“DPR benar-benar rumah rakyat. Oleh karena itu, lembaga ambisius ini harus menanggapi aspirasi masyarakat. Suara rakyat harus didengar. Nanti kita akan memiliki lembaga yang menampung aspirasi masyarakat, kata Cucun dalam keterangan tertulisnya, Rabu (10/9/2024). 

Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) membentuk Badan Aspirasi yang tidak hanya menjadi wadah penyampaian aspirasi masyarakat untuk berbicara di DPR. Namun, dia memuaskan semua keinginan rakyat.

“Tidak hanya protes saja, misalnya ada pengaduan: korban mafia tanah, korban pinjol, korban judol atau korban ketidakadilan lainnya,” jelasnya. “Tegakkan hukum, masyarakat bisa mengeluh tentang pendirian ini.” Tidak ada. 

Lebih lanjut, dia mengungkapkan, Aspirasi selanjutnya akan meneruskan seluruh pengaduan warga ke komisi DPR terkait.

Keluhan-keluhan tersebut kemudian akan dibahas dalam rapat kerja gabungan pemerintah.

Misalnya, kasus pekerja migran Indonesia yang mempunyai permasalahan di luar keluarga dan mengeluh sudah bertahun-tahun tidak bisa bertemu, kami akan sampaikan kepada Komisi IX yang membidangi pekerjaan tersebut untuk menyelesaikannya, jelasnya. . .

Cucun mengatakan, keluhan masyarakat tidak hanya disampaikan ke Komisi DPR, tapi juga seluruh fraksi di DPR.

Ia mengindikasikan, lembaga ini juga akan mendapat kritik dari masyarakat terkait fungsi dan kewenangan dewan dalam urusan anggaran, pengendalian (UU), dan program pemerintah, serta diplomasi parlemen.

“Misalnya ada yang tidak setuju dengan undang-undang, ada yang protes,” ujarnya. Kita harus menerima. “Ini akan menjadi dasar untuk perbaikan lebih lanjut terhadap amandemen yang dipertanyakan,” jelas Cucun.

Meski keluhan dan kritik bisa disampaikan melalui email, kotak surat DPR, atau saluran lainnya, Cucun mengatakan kubunya menilai pendekatan tersebut bukan yang terbaik.

Misalnya surat masuk melalui email atau kotak surat DPR, tapi surat itu sampai ke alamat yang benar atau AKD yang menanganinya benar, kata Cucun.

Oleh karena itu, ia berharap dengan dibentuknya Badan Aspirasi, keluhan dan kritik dapat direspon dengan lebih baik. (saa/nsi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top