Menko AHY Bentuk Satgas Penurunan Harga Tiket Pesawat: Untuk Kenyamanan Masyarakat

Jakarta, disinfecting2u.com – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Daerah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkapkan antusiasme yang besar dari Satuan Tugas (Satgas) penurunan harga tiket pesawat guna memberikan kemudahan dan nilai ekonomi bagi masyarakat” Tentu saja bersemangat untuk memiliki satuan tugas. “Kami pasti akan terus berupaya untuk mengurangi tarif (udara), karena apa pun yang Anda katakan, kami juga memberikan mengedepankan kemudahan, kenyamanan dan nilai ekonomi bagi masyarakat,” kata AHY dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu (30/10). 

AHY meyakini, jika perekonomian daerah ingin semakin maju dan tumbuh baik, maka biaya transportasi juga harus lebih efisien.

“Karena kalau kita ingin perekonomian lebih maju, lebih banyak tumbuh di berbagai daerah, maka transportasi, termasuk ongkos orang dari dan ke suatu daerah, termasuk barang, harus lebih efisien,” ujarnya.

Putra sulung presiden, SBY, juga mengungkapkan tingginya biaya transportasi tidak hanya berdampak pada mobilitas, namun juga produktivitas.

“Karena kalau masih terlalu tinggi akan berdampak besar tidak hanya pada pergerakannya, tapi juga performanya. Di situlah kita jelas akan mengawasinya ke depan,” katanya.

Di sisi lain, Menteri Perhubungan Dudi Purvagandi menjelaskan masih menunggu arahan dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) mengenai hasil gugus tugas penurunan harga tiket pesawat.

“Setahu saya itu dikoordinasikan oleh Kementerian Koordinator Perekonomian, kemudian kita tunggu Kementerian Koordinator Perekonomian memberi tahu kita hasil gugus tugas tersebut. Kami masih menunggu,” kata Duddy.

Meski demikian, Duddy berharap temuan Satgas Pengurangan Tarif Pesawat bisa diterima dan dilaksanakan menjelang Natal dan Tahun Baru.

“Saya berharap menjelang Natal dan Tahun Baru kita sudah bisa mendapatkan hasil dari gugus tugas,” ujarnya.

Sebelumnya, Dwi Ardianta Kurniawan, Peneliti Pusat Penelitian Transportasi dan Logistik (Pustral) Universitas Gadjah Mada (UGM), sangat menganjurkan penerapan sistem penyediaan bahan bakar penerbangan multi vendor (nonmonopolistik) untuk menekan tingginya tiket penerbangan. harga.

Dui Ardianta menjelaskan, sistem multisupplier yang sebelumnya diusulkan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) dinilai mampu mencegah praktik monopoli penjualan avtur di Indonesia.

Saat ini ada beberapa faktor yang membuat harga tiket pesawat dalam negeri sangat mahal, seperti harga bahan bakar penerbangan, pajak impor suku cadang pesawat, dan pajak pertambahan nilai (PPN). (semut/nsp)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top