disinfecting2u.com – Buya Yahya menjelaskan sikap seseorang yang ingin mandi junub sebelum tidur.
Buya Jahja membahas mandi junub karena mendapat pertanyaan seputar kemaluan dan cara melepasnya sebelum tidur.
Mengekspos aurat sebelum tidur menjadi perhatian menarik Buya Jahja yang bercerita soal mencuci junub.
Buya Jahja menjawab tiba-tiba ada sesuatu yang keluar dari kemaluannya sehingga memaksa mereka mandi junub sebelum tidur. Perlukah selalu mandi junub?
Ilustrasi seorang pria yang merasakan keluar cairan dari kemaluannya sebelum tidur dan wajib mandi junub (iStockPhoto).
Buya Yahja membahas kesimpangsiuran ini, khususnya terkait dengan pencucian junub dalam hukum agama Islam.
Mengutip disinfecting2u.com melalui kanal YouTube Al-Bahjah TV, Minggu (29/9/2024), Buya Jahya membahas tata cara mencuci junub.
Buya Jahja menjelaskan, mencuci junub menjadi perbincangan utama karena jemaah merasa bingung dengan perlakuannya karena alat kelaminnya mengeluarkan sesuatu berupa air mani.
Meski jemaah sudah selesai memandikan junub, namun ia terpaksa melakukannya lagi karena selalu keluar cairan dari kemaluannya.
“Maaf Buya, saya berenang di air, tapi kalau mau tidur, saya keluar lagi dan mandi air lagi,” kata anggota jemaah Buya Jahya.
“Tapi kalau keluar tidur lagi, dan tiap mau tidur keluar lagi, apakah perlu mandi lagi?”
Sirebon, Kustodian LPD Al Bahjah, menjelaskan aturan pertama mencuci junub sebaiknya diterapkan karena beberapa alasan.
Dikatakannya, pencucian junub dilakukan ketika seseorang mengalami ejakulasi baik disengaja maupun tidak disengaja.
Ia menambahkan, orang yang baru selesai berhubungan intim wajib mandi junub agar bersih kembali.
Kemudian Buya Jahja menjelaskan aturan ketiga yaitu orang yang mengalami pendarahan nifas setelah melahirkan dan haid sebaiknya juga melakukan mandi junub.
Hal ini membuat Buja Jahja menyangkal bahwa segala sesuatu yang keluar dari alat kelamin tidak sama dengan air mani.
“Nah yang keluar spermanya, itu bukan satu-satunya yang keluar, maaf, tidak semua cairan yang keluar dari alat itu, lalu dianggap sperma,” kata Buya Jahja.
Namun khatib yang bernama asli Kh.H. Adalah Yahja Zainul Maarif, katanya, ketika seseorang sakit, ia mengalami salisul mania.
Misalnya saja seseorang yang mengalami ejakulasi asam salisilat ditandai dengan perasaan selalu ingin ejakulasi.
Di sisi lain, ia menegaskan, jika seseorang dalam keadaan sehat dan normal, maka sebaiknya dilihat dulu cairannya, baru ada yang keluar dari alat kelaminnya.
Beliau juga menyebutkan bahwa nasehat ini sebaiknya digunakan untuk menghindari selalu mandi dengan junub karena diyakini cairan yang keluar dari kemaluan disebut air mani.
“Yang pertama milik kita, yang kedua bukan milik kita, namanya wadi,” ujarnya.
Buya Jahja menjelaskan secara rinci, wadi ditandai dengan rasa lelah setelah mengangkat beban berat.
Dikatakannya, orang yang mendirikan benda, dll, akan membuang sedimen tersebut hingga turun menjadi cairan.
Cairan tersebut biasanya berbentuk lendir ketika turun di dekat alat kelamin.
Lanjut khatib kharismatik itu, selain gumpalan, ada juga mantra yang biasa terucap ketika seseorang mengucapkan permohonan;
Namun, ia mengingatkan kembali bahwa madzi itu dihasilkan oleh nafsu, bukan dalam bentuk air mani.
“Kalau laki-laki dan perempuan kalau berhubungan intim ada cairan seperti itu. Itu bukan air mani, dan tidak perlu mandi junub karena keluar,” jelasnya.
Beliau berpesan, jika memikirkan tentang air mani hendaknya mengetahui ciri-ciri keluarnya air mani tersebut.
“Jadi jangan terburu-buru mandi dan lihat apakah ada tanda-tanda air mani,” sarannya.
Buya Jahja kemudian memaparkan ciri-ciri pertama keluarnya air mani yang menandakan seseorang mengalami suatu rasa tertentu.
Kelezatan yang istimewa itu bukan kelezatan yang suka disimpan orang dalam urinnya, bukan, imbuhnya.
Kelezatan dan cita rasa istimewa ini tidak bisa diperlihatkan kepada siapa pun kecuali orang yang pernah mengalami hal yang sama, lanjutnya.
Ia percaya jika seorang pria menceritakan kisahnya kepada teman prianya, mereka tidak akan memahami secara spesifik tentang ejakulasi.
Menurutnya, pria akan mengalami guncangan hebat saat ejakulasi, meski bukan berarti kehilangan urin.
Ia berasumsi pria yang sedang tidur tidak merasakan efeknya sebelum ejakulasi.
Maka dari itu, ia menyarankan sebelum tidur atau saat bangun tidur, tidak disarankan langsung mandi untuk melihat ciri-cirinya.
“Baunya mirip dengan putih telur. Seperti putih telur yang rasanya amis dan asam. Jadi ada kemiripan dengan bau air mani,” ujarnya.
Uallahu A’lam Bishavab.
(udn/langkah)