Nunukan, disinfecting2u.com – Plt Gubernur Kalimantan Utara Togap Simangunsong pada Kamis (31/10/2024) bersama Bupati Nunukan HJ Asmin Laura Hafid meninjau langsung uji coba program makan bergizi gratis di tiga sekolah di Nunukan, Kalimantan Utara) Gubernur Kalimantan Utara, Togap Simangunsong. Sekitar 75 persen mengatakan anak usia sekolah tidak sarapan saat hendak berangkat sekolah. Oleh karena itu, dia mengubah waktu makan dari makan siang menjadi sarapan,” ujarnya.
Pj Gubernur Kaltara, Bupati Togap Simanggunsong Nunukan, HJ Asmin, dan Laura Hafid juga menyampaikan program andalan Presiden dan Wakil Presiden Prabowo-Gibran yang diharapkan bisa dimulai pada awal tahun 2025. Salah satu daerah yang akan melaksanakan program tersebut adalah Provinsi Kalimantan Utara
Diantaranya SDN 006 Nunukan, SMPN 003 Nunukan dan SLB Nunukan yang berlokasi di Desa Binusan, Nunukan. Percontohan Program Makan Gratis Presiden Terpilih dan Wakil Presiden Prabowo – Gibran dilakukan di Kabupaten Malinau, Kota Tarakan, dan Nunukan. Daerah .” Ia menjelaskan “Saya akan melakukan yang terbaik di Kalimantan Utara, wilayah pertama yang melaksanakan program ini.” Pemerintah Daerah Kabupaten Nunukan sangat mendukung program pangan gratis bergizi.
Plt Gubernur Kalimantan Utara, Bupati Togap Simanggunsong Nunukan, Hj Asmin Laura Hafid “Pada prinsipnya Pemda Kabupaten Nunukan mendukung penuh program makan bergizi gratis ini sebagai bentuk koordinasi antara pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan Nunukan.” . Laura berharap bahwa program ini “semoga dapat dengan cepat memperjelas peraturan tata kelola sehingga pemerintah daerah dapat bersiap menghadapi bantuan apa pun.” Dari rencana program makan gratis ini diharapkan segera ada kejelasan aturan administrasinya, sehingga pemerintah daerah bisa menyiapkan apa saja yang bisa dibantu, tergantung ruang lingkup dan kewenangannya. 50-60 pekerja dapur umum bisa melayani. mencapai 3000 siswa, sehingga nampaknya perlu memperhatikan geografi wilayah di Kabupaten Nunukan. “Keberadaan sekolah, khususnya di pedesaan, letaknya jauh antar desa dan jumlah siswa di setiap sekolah tidak terlalu banyak, sehingga rumusan yang disiapkan perlu dipikirkan dan diperhatikan,” imbuhnya. Laura juga mengatakan bahwa yang dia maksud adalah harga yang dikutip oleh Central. Pemerintah, mungkin hal ini patut diperhatikan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Nunukan. “Untuk target nasional satu porsi Rp 15.000. Kami sudah mencoba mengisi menu di Nunukan dengan perkiraan harga Rp 20.000 per porsi, dan sedang melihat contoh uji coba yang sudah dan sedang dilakukan mengatakan, mungkin diperlukan pertimbangan, apalagi mengingat kondisi Kabupaten Nunukan mengenai ketersediaan bahan baku yang berbeda-beda di setiap daerah. Harga komoditas yang tidak sama di setiap daerah,” jelas Laura. “Bagaimana dengan keberadaannya menu susu dan ketersediaan susu sehat dalam jumlah yang cukup di wilayah berpenduduk jarang,” lanjut Laura mengajak seluruh kepala sekolah untuk mendukung program tersebut.
“Kepada para kepala sekolah: Mari kita dukung program ini agar memberikan dampak yang baik bagi anak-anak kita sebagai generasi penerus bangsa,” tutupnya. (zgr/frd)