Sidang Cerai Baim Wong – Paula Verhoeven Terus Bergulir, Buya Yahya Pesan Jika Putuskan Pisah Sebaiknya Lakukanlah Ini

Jakarta, disinfecting2u.com – Upaya mediasi perceraian Baim Wong dan Paula Verhoeven gagal dan keduanya sepakat bercerai, meski Baim Wong dan Paula Verhoeven sempat sempat berdamai di masa lalu.

Namun mediasi perceraian Baym dan Paula tidak berhasil. Ketegangan bahkan muncul terkait perlindungan anak.

Baym mengatakan, Paula dilarang menemui anak-anaknya jika menyebut istrinya tidak setia.

Publik yakin sebenarnya apa sebenarnya permasalahan yang membuat kedua artis ini bercerai?

Pasalnya, Baym dan Paula serta kedua anaknya tampak seperti keluarga bahagia tanpa masalah serius.

Namun, tentu saja, setiap keluarga tidak bisa lepas dari cobaan, dan Beim Paula adalah salah satu yang diuji dengan perceraian.

Lantas, jika pasangan tersebut akhirnya memutuskan untuk bercerai, apa ajaran Islamnya?

Dalam salah satu perbincangannya, Buya Yahya bercerita tentang pasangan yang selingkuh dan memutuskan bercerai.

Tentu saja, isu Baim Paula tidak disorot dalam pidatonya, namun ditujukan kepada seluruh umat Islam yang sedang menghadapi persoalan selingkuh dan perceraian.

Dalam penelitiannya, Buya Yahya mengimbau masyarakat yang memilih bercerai agar tidak mengungkapkan rasa malu keluarganya kepada orang lain.

Rasa malu yang buruk, terutama dari pasangan atau keluarga, harus dijaga dengan baik.

Harganya sudah pasti, kami tidak bisa membeberkan aib keluarga, kata Buya Yah.

Lebih lanjut Sipir LPD al-Bahjah Cirebon mengatakan, jika salah satu pasangan diduga selingkuh, mereka punya dua pilihan.

Buya Yahya melanjutkan, jika pasangan selingkuh, pilihan pertama adalah melindungi rumah bersama yang dirugikan.

Jika pasangan yang berselingkuh mau bertobat dan menyesali perbuatannya, hal itu membantu menjaga keutuhan keluarga, katanya.

“Didiklah dia, kalau tidak dia akan menebar aib, mungkin kalau dia tidak mengenyam pendidikan, dia akan jauh dari kata baik,” kata Buya.

Buya Yahya mengatakan, jika penipu masih tidak menyesali perbuatannya, maka tidak baik ia melanjutkannya.

Buya Yahya berkata, “Jika ada rekan yang tidak mau bertaubat dan masih mau bersabar, maka dia bodoh.”

Lebih lanjut Buya Yahya menjelaskan, keluarga yang ditipu oleh salah satu pasangan merupakan pilihan kedua untuk bercerai.

Namun jika pilihan cerai dipilih, Buya Yahya menghimbau keduanya untuk menutupi keburukan aib keluarganya.

Buya Yahya berkata, “Pergi saja dan jangan beritahu aku alasan aku menceraikanmu.”

Lebih lanjut Buya Yahya mengatakan, mengungkap penghinaan terhadap orang lain harus didasarkan pada bukti yang kuat.

Ini bukan untuk memfitnah orang lain.

“Jangan percaya rumor tanpa bukti.

Sekali lagi, Buya Yahya menghimbau kita untuk tidak pernah merasa terhina, apalagi jika menyangkut pasangan kita.

Oleh karena itu, meskipun Anda memutuskan untuk bercerai, Anda tidak boleh mengungkapkan pandangan Islam Anda tentang pernikahan Anda kepada siapa pun.

Baim Wong – Sidang perceraian Paula Verhoeven berlanjut, belilah pesan Yahya Apa yang harus dilakukan jika memutuskan untuk berpisah (Sumber: Esteemeva)

Perceraian diperbolehkan dalam Islam namun sangat murka kepada Allah SWT.

Perceraian adalah tugas tertinggi dari iblis ke iblis, dan mereka yang berhasil dianggap hebat. 

Jika terjadi masalah dalam hubungan keluarga, sebaiknya perceraian menjadi pilihan terakhir setelah segala upaya dilakukan untuk memperbaiki hubungan.

Karena Islam sangat menganjurkan pernikahan dan keharmonisan dalam keluarga.

Perceraian tidak boleh dilakukan secara terburu-buru kecuali benar-benar diperlukan.

Hal ini sebagaimana tercantum dalam hadis Nabi SAW berikut ini.

Rasul SAW 

“Yang paling dibenci Allah adalah kata halal (cerai). (HR. Abu Dawud, Ibnu Majah).

Hadits ini menunjukkan bahwa meskipun perceraian diperbolehkan, namun perceraian merupakan pilihan terakhir ketika tidak ada cara untuk memperbaiki hubungan antara suami dan istri.

Tapi bagaimana dengan perceraian?

Talaq adalah hak suami untuk menceraikan istrinya. 

Apabila hendak diberikan talak, hendaknya diberikan dalam keadaan tenang dan bukan diucapkan dalam keadaan emosi. 

Perceraian juga harus dikabulkan pada saat yang tepat, misalnya pada saat pihak perempuan tidak sedang haid dan pada saat itu suami-istri tidak melakukan hubungan badan.

Semoga Tuhan melindungi Anda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top