Jakarta, disinfecting2u.com– Dalam Islam, terdapat berbagai macam shalat sunnah, salah satunya adalah shalat zukha. Secara umum, diketahui memfasilitasi kebahagiaan.
Ulama Indonesia Syekh Ali Jabir berpendapat bahwa shalat Zukha sangat tepat karena merupakan bagian dari ibadah Sunnah.
Selain Zuha, ada tahaju karena keduanya mempunyai keutamaan yang sangat diutamakan setelah shalat fardhu.
Dok.kolase disinfecting2u.com/Syekh Ali Jaber
Dalam pelaksanaannya shalat dukha terbagi menjadi 3 waktu. Namun jumlah rakaat Zukha bervariasi dari 2 hingga 8 atau lebih.
Jadi afdholnya berapa? Berikut tafsir Syekh Ali Jabir.
Doa Zukha dikenal sebagai doa berkah dan merupakan doa yang meringankan segala niat baik, termasuk kesulitan pekerjaan dan hidup.
Syekh Ali Jabir dalam ceramahnya menjelaskan shalat Zuha, rakaatnya bervariasi, mulai dari 2, 4, 6 hingga 8 atau 12 rakaat.
Syekh Ali Jabir menjelaskan, shalat Dhuha memberikan kebebasan memilih sesuai kemampuan.
Dalam komentarnya, Syekh Ali merujuk pada Yayasan Syekh Ali Jabir di YouTube pada Selasa (15/10/2024). Sholat Zuha dilaksanakan setelah matahari terbit.
Tidak setelah fajar. Sholat Dhukha biasanya dilakukan pada saat aktivitas pagi sehari-hari dan Sholat Dhukha dapat dilakukan 15-20 menit setelah Sholat Subuh.
“Tapi jangan langsung salat Zukha setelah matahari terbit. Waktu terbitnya matahari 4,40 menit, setelah salat Subuh, sebelum salat Zukha pukul 4.50 atau 5.00,” jelasnya.
Oleh karena itu, 15 menit setelah salat subuh sebaiknya istirahat siang, bisa memulai salat zukha. Bisa juga disebut waktu salat magrib, lanjutnya.
Sedangkan durasi salat Zuha sendiri cukup lama, yakni sebelum salat zuhur, kata Syekh Ali Jabir.
Waktu matahari terbit hingga siang sekitar pukul 11.30 WIB, kata Syekh Ali Jabir.
Sekaligus, ia menjelaskan, jumlah rakaat bisa disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan masing-masing orang.
Berapa rakaat yang dianjurkan untuk dibaca dalam shalat Dhuha? Mereka mengatakan bahwa sunnahnya sama dengan sunnah Nabi Muhammad SAW, yaitu 8 rakaat.
Sedangkan jumlah sunnahnya bukan 12, melainkan 8 rakaat. Minimal 2 rakaat. Apakah boleh membaca dua rakaat saja?
“Iya misalnya karena orang kerja. Jadi harusnya disesuaikan dengan pekerjaan,” jawabnya.
Namun menurutnya jumlah rakaat yang membentuk afdhol adalah 4 rakaat. Sedangkan jumlah dan rakaatnya bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan, sehingga waktunya tidak tetap.
“Kalau jam operasionalnya bisa dipisah, bisa subuh atau jam 6.30, bisa naik (tengah) sebelum mulai kerja, lalu bisa naik jam 9 atau 11. Maksimum rakaat adalah 4 rakaat. “ahs,” pendeta Indonesia itu menjelaskan.
Rasulullah (s.a.w.s.) bersabda: “Sholat Zuha adalah sholat orang-orang yang bertaubat dan kembali kepada Allah” (H.R. Hakim berkata: “Ini adalah hadits shahih sesuai permintaan Imam Muslim).
Oleh karena itu, penentuan jumlah rakaat diatur oleh pembaca dan keterangan di atas merupakan pendapat ulama. (klw)
Tuhan memberkati