Tak Pernah Muncul Selama Anaknya Kena Kasus Kopi Sianida, Ayah Jessica Wongso Sempat Dikira Konglomerat, Padahal Aslinya…

disinfecting2u.com – Nama tersangka pembunuhan Myrna Solikhin yang mengandung sianida, Jessica Wongso, kembali muncul beberapa waktu lalu setelah sempat dikabarkan akan kabur.

Usai 8 tahun di penjara, Jessica Wongso kembali menghirup udara bebas.

Pada 18 Agustus 2024, Jessica Wongso dibebaskan dengan amnesti.

Hal ini menarik perhatian publik terhadap kematian akibat kopi yang mengandung sianida yang dikaitkan dengan Jessica Wongso sebagai sesuatu yang mencurigakan.

Pada tahun 2016 lalu, kantong kopi yang mengandung sianida penyebab meninggalnya Mirna Solikhin benar-benar menyita perhatian publik.

Saat itu, Jessica Mirna dan dua temannya lainnya, Hani Boon, mengajak Juwita dan Vera bertemu di Cafe Olivier. 

Jessica Wongso menjadi orang pertama yang tiba di kafe tersebut bahkan sebelum pukul 16.00 WIB. Dia kemudian memberi teman-temannya es kopi Vietnam dan dua minuman. 

Tak lama kemudian, Mirna dan Hani datang. Usai saling sapa, Myrna meminum es kopi vietnam yang sudah disiapkan Jessica. 

Sesaat setelah meminum kopi tersebut, Mirna mengeluh minuman tersebut berbau menyengat dan rasa yang aneh. 

Kondisi Mirna tiba-tiba memburuk. Dia kaget dan mulutnya berbusa.

Melihat hal tersebut, Hani dan Jessica segera membawa Mirna ke rumah sakit dan supermarket terdekat. Namun sayang, nyawa Mirna tak tertolong saat dilarikan ke RS Abdi Valuyo.

Hasil tes menunjukkan Mirna memiliki 3,75 miligram racun sianida di tubuhnya. 

Setelah melalui persidangan yang panjang, Jessica Wongso divonis 20 tahun penjara atas kasus kopi sianida yang menewaskan Wayan Mirna Salihin pada 2016.

Seiring berjalannya cerita, banyak rumor yang beredar mengenai keberadaan Jessica.

Salah satu rumor yang beredar melibatkan Jessica, putri seorang jemaah di Indonesia.

Namun ibu Jessica, Imelda Wongso membantah rumor tersebut. 

Saat diwawancara Kompas TV pada 28 Oktober 2016, Imelda Wongso menjelaskan bahwa keluarganya tidak memiliki usaha besar seperti yang digambarkan.

“Tidak benar. Sama sekali tidak benar. Semua pekerjaan dilakukan oleh anak tanteku. Mereka yang bayar, itu saja,” kata Imelda Wongso tegas. 

“Ayah saya sakit, dia operasi kepala satu setengah tahun yang lalu, jadi dia tidak perlu khawatir, kalau dia khawatir, dia akan takut. Kakak laki-lakinya menyuruh ayahnya untuk hadir,” imbuhnya.

Imelda membantah suaminya adalah pemilik perusahaan tersebut. 

Imelda Wongso menjelaskan, “Kami tidak punya pabrik. Kami supplier plastik. Jadi bukan pabrik, kami tidak memproduksi. Kami hanya perwakilan,” jelas Imelda Wongso menanyakan gagasan keluarganya. keluarga yang kooperatif. .

(satuan/kg)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top