Jakarta, disinfecting2u.com – Ada empat pelatih bulutangkis Indonesia yang diburu negara lain, salah satunya sukses menapaki karier di China usai hengkang dari PBSI.
Indonesia sudah lama dikenal sebagai negara adidaya dan tradisional bulu tangkis karena memiliki sederet pemain bintang yang menyandang gelar bergengsi.
Dominasi Indonesia sebagai negara bulu tangkis bukan hanya karena melahirkan pemain-pemain bintang, tapi juga karena memiliki sejumlah pelatih ternama yang mampu membimbing anak didiknya hingga mencapai prestasi tinggi.
Namun tidak semua pelatih melanjutkan kariernya di Indonesia, khususnya bergabung di Pelatnas PBSI.
Ada pula yang memutuskan hengkang dari tanah air bulutangkis Indonesia karena dibajak oleh asosiasi atau federasi bulutangkis negara lain. Selengkapnya, berikut empat pelatih Indonesia yang sukses menorehkan prestasi di luar negeri.
1. Tong Sen Fu
Siapa yang tak kenal dengan sosok Tong Sun Fu, pebulu tangkis sekaligus pelatih legendaris yang pernah dimiliki Indonesia.
Legend awalnya berkarier di Tiongkok sebagai pemain, belajar di negeri Panda, kemudian pensiun dan beralih profesi di sana pada tahun 1979.
Baru lima tahun menjadi pelatih, Tong Sun Fu diminta kembali ke Indonesia pada tahun 1986 dan menjadi juru taktik beberapa pemain legendaris Indonesia.
Misalnya Alan Badikusoma, Ardi Wiranatha, Harianto Irbe, Ikok Sogyarto dan masih banyak pemain ternama lainnya.
Namun karir Tong Sun Fu di Indonesia tidak bertahan lama karena ia terpaksa keluar dari PBSI pada tahun 1998 karena gagal mendapatkan kewarganegaraan Indonesia.
Hal ini menyebabkan dia kembali ke Tiongkok dan diculik oleh negara setempat.
Keberadaan Tong Sing Fu juga bisa dikatakan menjadi gebrakan gemilang bulutangkis Tiongkok, khususnya divisi tunggal.
Berbeda dengan Indonesia yang saat itu hanya mengandalkan sosok Tawfiq Hidayat.
2. Handrovan
Handrowen merupakan salah satu nama besar di dunia bulu tangkis Tanah Air, dimana ia pertama kali menjadi pemain tunggal putra Indonesia yang meraih banyak prestasi sebelum akhirnya menjadi pelatih.
Usai gantung raket, Hendrovan memilih menjadi pelatih dan pada 2004 hingga 2009 menukangi sektor tunggal putri di Pelatnas PBSI.
Namun, Handrovan kemudian diculik oleh Malaysia saat ia memutuskan menerima tawaran berlatih di negara Jiran pada tahun 2009.
Dengan mantan peraih medali perak Olimpiade Sydney 2000, Malaysia punya silsilah emas, terutama di kategori tunggal putra.
Handrowan adalah pelatih Li Chong Wei, Li Zi Jia, Ng Zi Yong dan banyak talenta muda lainnya yang dilatihnya.
Namun perjalanan Hendrun bersama Pusdiklat Malaysia kini akan berakhir pada 31 Oktober 2024 selama 15 tahun mengabdi.
3.Agus Dwi Santoso
Agus Dwi Santoso juga menjadi salah satu pelatih Indonesia yang diculik negara lain untuk menjadi pelatih tunggal putra Thailand.
Sebelumnya, pria asal Maling itu sempat bergabung dengan Pelatnas PBSI namun memutuskan hengkang ke Negeri Gajah Putih.
Ia kemudian menjadi pelatih tunggal putra Thailand pada Januari 2019 dan bekerja bersama Rexy Menaki, yang juga menjadi pelatih di sana saat itu.
Ia memutuskan berangkat ke India pada Maret 2020, namun tidak bertahan lama dan memutuskan berangkat lagi pada Oktober 2021.
Setelah itu, ia kembali ke Thailand untuk bergabung dan melatih tunggal putra hingga melahirkan pemain-pemain hebat seperti Kunlawat Witsara yang menjadi andalan negaranya.
4. Flandi Limpele
Flandi Limpele dulunya adalah pemain ganda campuran yang terampil, kemudian berpindah haluan dan melakukan perjalanan ke berbagai negara untuk melatih nomor yang sama.
Ia kemudian kembali ke Indonesia pada tahun 2022 untuk menjadi pelatih ganda campuran Pratama.
Sayangnya kariernya tak bertahan lama setelah Hong Kong menerima tawaran tersebut pada Maret 2023 lalu.
Kehadiran Flandy Limpele berdampak besar bagi bulu tangkis Hong Kong karena berhasil meningkatkan performa Tang Chun Man/Tse Ying Suet.
Tak hanya itu, Tang/Qi juga sukses menjadi kuda hitam di berbagai kompetisi.
Bahkan, tim asuhan Flandy beberapa kali berhasil mengalahkan wakil ganda campuran Indonesia di berbagai ajang BWF World Tour.
Selain keempat pelatih yang disebutkan, sebenarnya masih banyak lagi juru taktik Indonesia yang pernah bekerja dan sukses berkarir di luar negeri, seperti Rexy Mainaki, Mulyo Handoyo dan lain-lain.
(mengangguk)