4 Legenda Bulutangkis Indonesia yang Sukses Berkarier di Dunia Bisnis Setelah Pensiun, Nomor 2 Pasangan Fenomenal

disinfecting2u.com – 4 pebulutangkis Indonesia sukses di dunia bisnis setelah pensiun dari profesinya. 

Nama-nama seperti Rexy Mainaki, Hariyanto Arbi, Alan Budikusuma, Susi Susanti, dan Liem Swee King mencatatkan prestasi gemilang di kancah bulutangkis internasional.

Kini ada laporan bahwa mereka terus bekerja di sektor bisnis.

Indonesia diakui sebagai negara terkuat di cabang olahraga bulu tangkis, selain China, Jepang, dan Korea. 

Banyak pebulu tangkis yang sukses besar di kancah internasional tumbuh besar di Tanah Air. 

Namun, karier sebagai pebulutangkis tidak bertahan selamanya. Saat memutuskan pensiun, banyak orang yang bertanya-tanya apa langkah selanjutnya.

Banyak mantan atlet yang masih berkecimpung di dunia bulutangkis sebagai pelatih. 

Misalnya saja Rexy Mainaki yang saat ini menjabat sebagai Head of Doubles Coaching Sector di Asosiasi Bulutangkis Malaysia (BAM) yang mempunyai peranan sangat strategis di dunia bulu tangkis Malaysia. 

Di bawah kepemimpinannya, timnas putra Malaysia terus tampil impresif di kompetisi internasional. 

Selain Rexy, Korsel juga punya pelatih tunggal, Roni Agustinus. Kedua sosok ini tetap berada di dunia bulu tangkis dan berkontribusi dalam pembinaan atlet muda di berbagai negara.

Namun, tidak semua legenda bulu tangkis bertahan di dunia olahraga. Beberapa di antaranya telah menjadi dunia bisnis yang sukses. 

Berikut empat nama besar pengusaha sukses saat ini.

1.Harianto Abi

Pemain tunggal Indonesia Hariyanto Arbi yang terkenal dengan permainan “100 Watt” memutuskan untuk mengakhiri rekornya pada tahun 2000. 

Sebelum pensiun, Hariyanto menorehkan sederet prestasi gemilang, antara lain dua kali juara dunia pada tahun 1995 dan satu medali perunggu pada tahun 1997. 

Setelah meninggalkan dunia bulutangkis, ia memilih terjun ke dunia bisnis.

Pada tahun 2003, Hariyanto mendirikan perusahaan Flypower yang bergerak di bidang peralatan olahraga khususnya bulu tangkis. 

Flypower telah mengekspor produknya ke berbagai negara dan menjadi sponsor klub bulu tangkis dan luar negeri. 

Hingga saat ini bisnis Flypower terus berkembang dan diakui sebagai salah satu merek perlengkapan bulu tangkis terkemuka di dalam negeri.

2. Alan Budikusuma dan Susi Susanti

Pasangan emas Indonesia, Alan Budikusuma dan Susi Susanti, menorehkan sejarah besar bagi Indonesia di Olimpiade Barcelona 1992. 

Medali emas putra diraih Alan, sedangkan medali emas tunggal putra juga diraih Susi. 

Pasangan ini kemudian melanjutkan kisah sukses pribadinya dengan menikah pada 9 Februari 1997.

Setelah meninggalkan dunia bulu tangkis, Alan dan Susi mendirikan perusahaan peralatan dan pakaian olahraga bulutangkis pada tahun 2002.

Saat ini produk Astec sudah dikenal luas di pasar dalam negeri dan banyak dijual di toko-toko dan pusat perbelanjaan di seluruh Indonesia. 

Keduanya tak hanya fokus pada bisnis, namun juga mengedepankan gaya hidup sehat melalui kegiatan yang berkaitan dengan tim bulu tangkis.

3.Rexy Mainaki

Selain sukses menjadi trainer, Rexy Mainaki juga terjun di dunia bisnis. Berbagai gelar bergengsi diraihnya selama berkarier, termasuk medali emas Olimpiade Atlanta 1996 bersama Ricky Subagja.

Setelah pensiun, Rexy semakin memberikan kontribusinya sebagai pelatih di berbagai negara, termasuk Inggris dan Thailand, sebelum bergabung dengan BAM di Malaysia.

Meski berprofesi sebagai pelatih, Rexy juga menjalankan bisnis perlengkapan bulutangkis. 

Perusahaan ini memproduksi raket dan perlengkapan bulutangkis lainnya yang digunakan oleh para atlet tidak hanya di Indonesia tetapi juga di luar negeri. 

Rexy kerap pulang ke Indonesia untuk berbagai acara, antara lain klinik bulutangkis dan seminar motivasi bagi pemain muda.

4. Raja Liam Swee

Pebulu tangkis Indonesia Liem Swee King yang terkenal dengan gaya “King Smash” meninggalkan dunia bulu tangkis pada tahun 1988. 

Ia diakui sebagai pemain bulu tangkis terhebat sepanjang masa, dengan tiga gelar All England (1978, 1979, 1981) dan prestasi internasional lainnya.

Pasca pengunduran dirinya, Liem Swie King sempat kebingungan menentukan arah kariernya. Namun, ia kemudian terjun ke dunia bisnis. 

Liem Swie King mengelola sebuah hotel di Melawai, Jakarta Selatan, milik rekan-rekannya. 

Ia juga membangun bengkel pijat kesehatan yang kini mempekerjakan ratusan orang. 

Bisnis panti pijatnya terkenal karena memadukan teknik pijat tradisional dengan teknik kesehatan modern dan menjadi pilihan populer di Jakarta.

Saat ini, para legenda bulu tangkis tersebut juga aktif di luar lapangan. Rexy Mainaki terus memimpin sektor ganda di BAM dan berperan penting dalam pengembangan pemain muda. 

Hariyanto Arbi terus mengembangkan Flypower yang kini menjadi sponsor resmi banyak turnamen bulutangkis. 

Alan dan Susie terus mengembangkan bisnis Aztec mereka dan sering diundang menjadi pembicara di acara olahraga. 

Pada saat yang sama, Bapak Liem Swee King sukses dalam bisnis dan terus menjalin hubungan baik dengan komunitas Olah Raga sangat mengapresiasi Indonesia.

Dengan tekadnya sebagai atlet dan pebisnis, para legenda ini terus menginspirasi generasi muda Indonesia dalam dunia sepak bola dan olahraga. (kata benda)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top