10,7 Juta Turis Asing Kunjungi RI hingga September 2024, Habiskan Duit Rata-Rata Rp21,9 Juta Selama di Indonesia

JAKARTA, disinfecting2u.com – Jumlah wisatawan mancanegara ke Indonesia tercatat 10,7 juta kunjungan hingga September 2024. kata Rachmat Pambudi, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Negara (PPN/BAPENAS). Indonesia sangat bergantung pada pariwisata untuk mendukung perekonomiannya.

“Kita tahu bahwa wisatawan mempunyai dampak yang sangat besar terhadap perekonomian Indonesia. Oleh karena itu, baik wisatawan mancanegara maupun wisatawan domestik dapat kita andalkan sebagai penopang pertumbuhan perekonomian kita. “Kalau ini yang menghambat perekonomian kita, sektor ini juga harus kita perhatikan,” ujarnya dalam acara Core Economic Outlook 2025 di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, dikutip Minggu (24/11/2024). .

Hingga triwulan III 2024, jumlah wisatawan mancanegara (wisman) mencapai 10,7 juta orang dengan rata-rata 1.375,08 dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp 21,9 juta (kurs Rp 15.943 per dolar AS) per kunjungan. ).

Untuk wisatawan dalam negeri (Visnes), mereka melakukan 757,96 juta perjalanan hingga September 2024.

“Sektor ini sangat penting. Untuk itu, pemerintah tidak hanya menjaga sektor pariwisata saja, tapi juga memberikan sektor pariwisata hanya fokus pada kepentingan pariwisata, kata Rachmath.

Sebelumnya, jumlah kunjungan wisman dan total perolehan devisa Indonesia lebih rendah dibandingkan Thailand, Malaysia, dan Singapura, kata Amalia Adiningar Vidyashanti, Deputi Bidang Perekonomian Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bapenas.

Misalnya, total devisa Indonesia sebesar US$17 miliar per tahun, sedangkan total devisa Thailand sebesar US$64,3 miliar per tahun.

Saat ini, rata-rata biaya kedatangan di Australia adalah $5,100, Thailand $1,610, Singapura $1,060, dan Indonesia hanya $1,050.

“Oleh karena itu, pada tahun 2029, kita ingin kontribusi pariwisata terhadap devisa negara sebesar 32-39 miliar dolar, angkatan kerja sebanyak 29 juta orang, pangsa terhadap PDB sebesar 5 persen, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat (14,4 persen),” ungkapnya.

Ia mengatakan, total belanja wisman diperkirakan mencapai US$1.600 dalam 5 tahun ke depan. Kemudian nilai investasi pariwisata sebesar Rp 88,7 triliun, hingga kontribusi 13 destinasi wisata/DPP pertama Rp 49,1 triliun.

“Jadi 10 destinasi wisata penting ini dikenal dengan sebutan 10 Bali Baru, lanjutan dari yang dulu, karena sudah ada 10 DPP. Rencana besar pariwisata tahun ini sudah kita selesaikan untuk masing-masing 10 DPP tersebut. tidak. Kita singgah di 10 DPP, kita punya 3 daerah pembaharuan yaitu Bali, Kepulauan Riau (Kepulauan Riau), DKI Jakarta Dijelaskan (ant/nba).

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top