Lumajang, disinfecting2u.com – Sejumlah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) melanda kawasan hutan produktif milik Perhutani. Kali ini pada Minggu (13/10) Lumajang, Kecamatan Pasirian, Desa Condro, Blok Gunung Tambuh, 14 A, RPH Bagu, BKPH Pasirian mengalami kebakaran hutan yang menghasilkan tanaman jati dan pinus.
Menurut Kepala Dusun Gentengan, Desa Kondro, Yakutsk, kejadian kebakaran hutan dan lahan ini pertama kali terpantau sekitar pukul 12.00 WIB. Kebakaran terkonfirmasi asap yang mengepul dari bawah bukit dan terlihat jelas dari pemukiman warga.
“Saya pertama kali melihat kepulan asap di kaki bukit belakang rumah warga Desa Gentengan,” kata Yakut kepada disinfecting2u.com, Minggu (13/10). keluar.”
Warga pun langsung meredam penyerangan itu sendiri dengan menggunakan sistem ‘tiket’ dengan peralatan seadanya. Terjadinya kebakaran ini pun langsung dilaporkan ke pihak Polsek Pasirian dan anggota piket Coramil, dan mereka pun langsung ikut serta memadamkan api agar api tidak semakin meluas dan sampai ke rumah warga.
“Sangat sulit untuk memadamkan daun jati yang kering, semak belukar, dan bagian hutan bambu yang terbakar. Ditambah lagi, angin bertiup sangat kencang sehingga sulit untuk mematikannya. Satu-satunya upaya bersama petugas adalah memadamkan api dengan minyak tanah dan membuat sekat api. Ia menambahkan, “Penting untuk segera melokalisasi api agar tidak meluas ke rumah warga.”
Api berhasil dilokalisasi dan dipadamkan dalam waktu dua jam, dan dua unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk melakukan operasi banjir guna mengantisipasi munculnya titik panas baru.
“Saat ini kami masih dalam proses pembasahan untuk memastikan tidak muncul titik api baru,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala BKPH Pasirian Eko Tunggal Wahyudiono mengaku belum mengetahui penyebab kebakaran tersebut. Saat ini, api diduga berasal dari dahan pohon kering yang menyentuh tanah.
“Penyebab kebakaran masih belum diketahui. Dugaan sementara hal ini disebabkan oleh musim kemarau panjang. Sedangkan luas lahan yang terbakar sekitar 1,5 hektare. Ini merupakan kawasan hutan produksi yang ditumbuhi pohon jati dan pohon pinus. Namun alhamdulillah api berhasil dipadamkan, pungkas Eco. (wso/tujuan)